> بـــــسم الله الرّ حـــــمن الرّحـــــيم
Selamat Datang ! Semoga mendapat wawasan dan belajar bersama di blog MAHABBATULLAH wa RASULULLAH ini. Buat ditunggu kunjungan berikutnya, Terimakasih.

Minggu, 30 Januari 2011

Cinta Allah Dan Rasul

Kalau kita berbicara tentang iman, ketenangan memang asyik untuk dipelajari, sebab antara kedua ini saling terkait. Antara iman dan ketenangan punya korelasi. Karena iman dapat dinikmati bahkan iman adalah kenikmatan yang lebih tinggi. Tiada kelezatan yang mengungguli iman. Karenany bersyukurlah kita karena memiliki iman.
Adalah suatu yang tidak wajar bila seseorang ada yang mengaku beriman, hidupnya tidak tenang, tidak merasakan kenikmatan. Orang yang demikian itu mungkin saja imanya belum menancap dlm badannya. Bibirnya saja yang mengaku beriman, sementara hatinya kosong melompong dan mungkin dlm kesehariannya, hatinya dihiasi dengan hasad, dengki, sombong, angkuh dan lainya.


Ada beberapa amalan yang menjadikan seseorang dapat merasakan kenikmatan dan kelezatan iman. Ada beberapa hal yg perlu kita upayakan yakni, mengutamakan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya melebih yang lain, cinta karena Allah dan takut kembali kpd kekufuran.
Cinta memang urusan perasaan, tapi tanda2 tampak dlm perbuatan. Mengaku cinta tanpa memberikan bukti nyata, namanya cinta dusta. Bila persoalan dgn sesama manusia, bisa2 kelanjutannya di pengadilan, tetapi hubungan dg Allah bisa bertolak semua amalan karena disinyalir imannya bukan iman yang betulan. Buktinya dgn menomorsatukan yg dicintai. Selama belum mengutamakan syariat Allah dlm kehidupannya, pengakuan cinta seorang muslim trhdp Allah swt diragukan
Padahal tanpa dilandasi cinta, perasaan ibadah yg penuh pengabdian, pengorbanan yang disertai dgn keikhlasan tidak akan pernah terjadi. Tanpa cinta pelaksanaan syariat akan terasa sebagai beban. Ibarat seseorang memberikan pertolongan pada saat trjadi kecelakaan. Bila si korban orang yg dicintai, tentu pengorbanan yg diberikan akan terasa lain dibanding trhdp orang yg tdk kita kenal atau org lain. Begitulah sharusnya membuktikan cinta kepada Allah. Tidak ada yg lebih utama dibandingkan pengabdian kepada-Nya. Tidak ada yg bisa menghalangi untuk urusan yg menyangkut terlaksananya aturan2 Allah di muka bumi ini.
Adapun cinta kepada Rasulullah saw adalah manifestasi langsung dari kecintaan kepada Allah. Karena lewat Rasul-Nya ajaran Allah sampai kepada segenap manusia. Karenanya dalam menempuh hidup dan kehidupan ini, kita sepakat sama2 mencintai Allah dan Rasul-Nya.

0 komentar:

Posting Komentar